SELAMAT DATANG DI BLOG NAYA

Minggu, 25 Desember 2011

IBU TIANG AGAMA

Perempuan ( IBU ) itu adalah tiang negara. Apabila baik tiang itu maka kokohlah negara, dan jika rapuh tiang itu, rapuh pula negara.
Ungkapan ini berasal dari junjungan kita, Nabi Muhammad SAW. Meskipun secara periwayatan, hadist ini dipandang lemah namun secara maknawi ia sesungguhnya amat penting untuk jadi dasar pegangan bagi kita, karena apa yang termuat dalam kalimat indah tersebut sungguh menjadi kenyataan dalam hidup keseharian kita.

Bayangkanlah, manakala dalam suatu rumah tangga, si ibu dalam posisi yang lemah, yang tidak mempedulikan segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas-tugas utamanya, apa jadinya keadaan rumah itu.
Apabila si ibu tidak memperhatikan tentang pendidikan atau sekolah anak-anaknya dan segala sesuatu mengenai hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh anak-anaknya berkaitan denga urusan sekolah atau pendidikan maka dapat dipastikan anaknya itu tentu akan mengalami kegagalan dalam menempuh masa proses belajar dan kebutuhan pendidikannya.
Begitupun dalam hubungan suami dan istri. Kalaulah seharian penuh si ibu rumah tangga mogok dan tidak melakukan kegiatan apa-apa berkenaan dengan mengurus rumah dan keperluan suami, anak dan anggota keluarga lainnya, tentunya rumah kita itu akan berantakan, tidak rapi, dan sebagainya. Apalagi jika ada anak yang masih kecil, tentu akan disebut seperti kapal pecah.
 Sebuah bangunan rumah akan dipandang indah dan menjadi kokoh jika ada tiang yang menjadi tonggaknya.  Sebuah rumah tangga akan terlihat dan terbangun baik dan indah manakala disertai denga peran ibu sesuai dengan fungsi dan kedudukannya ikut mengatur didalamnya. AMIN.